Tim Program Kreativitas Mahasiswa- Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Bangka Belitung. Ilustrasi oleh : Tim PKM-RE UBB

LPM Alternatif – Tim Program Kreatifitas Mahasiswa-Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Bangka Belitung yang diketuai oleh Muhammad Imam Dwiyansyah, seorang mahasiswa kedokteran, telah mencapai terobosan baru dalam penanganan asam urat. Mereka berhasil mengembangkan nanoemulgel berbasis buah takokak (Solanum torvum) sebagai terapi medis topikal yang diharapkan dapat mengatasi masalah asam urat tanpa menimbulkan efek samping dalam jangka panjang. Buah takokak dipilih karena memiliki kandungan senyawa aktif yang potensial dalam mengurangi gejala asam urat, serta mudah ditemukan di sekitar Pulau Bangka.

Muhammad Imam Dwiyansyah, ketua tim PKM-RE mengatakan bahwa buah takokak banyak tumbuh di Pulau Bangka. Buah ini memiliki potensi besar sebagai obat tradisional untuk asam urat, seperti yang dipercayai oleh masyarakat setempat. Masyarakat sering menggunakan buah ini dengan cara menumbuk buahnya dan diseduh dengan air hangat lalu diminum.

“Dalam riset ini, kami berupaya untuk memberikan kontribusi ilmiah tentang manfaat takokak dalam penanganan penyakit, khususnya asam urat. Ekstrak takokak kami kemas dalam bentuk nanoemulgel dengan ukuran partikel kecil yang memungkinkan obat menembus penghalang kulit atau barrier, sehingga meningkatkan efisiensinya,” tambahnya.

Sumber foto istimewa

Riset ini dilakukan menggunakan uji in vitro untuk menguji kemampuan nanoemulgel ekstrak takokak dalam menghambat aktivitas enzim xantin oksidase, yang berperan sebagai prekursor asam urat. Dalam proses nya, dilakukan ekstraksi buah takokak untuk memperoleh ekstrak kentalnya. Kemudian diformulasikan menjadi emulsi dan terintegrasi dalam basis gel sehingga menghasilkan nanoemulgel. Selain itu, dilakukan pengukuran kadar flavonoid sebagai antioksidan utama yang dapat menghambat aktivitas enzim xantin oksidase dalam buah takokak. Hasil riset menunjukkan bahwa nanoemulgel ekstrak takokak efektif dalam menghambat aktivitas xantin oksidase dengan tingkat penghambatan yang signifikan, mencapai kategori kuat.

“Harapannya hasil riset bersama tim dapat mencapai Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) dan dapat menjadi dasar pengujian selanjutnya yang dilakukan secara in vivo terhadap hewan uji untuk memastikan efektivitas nanoemulgel ekstrak takokak,” Ujar Muhammad Imam Dwiyansyah.

Reporter: PKM-RE UBB

Penulis: PKM-RE UBB

Editor: Salwa Nabila

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *