Dhimas Rivaldi Pratama Mahasiswa Ilmu kelautan UBB
Hari laut sedunia diperingati setiap tahunnya pada tanggal 8 Juni Peringatan Hari Laut Sedunia digagas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1992 dalam Earth Summit yang dilaksanakan di Rio de Janeiro, Brasil. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kelestarian laut bagi manusia. Hari laut sedunia ini ditetapkan untuk mengingatkan kesadaran manusia agar selalu dapat menghargai dan menjaga ekosistem laut yang ada di seluruh dunia. Hari Laut sedunia merupakan sebuah refleksi diri dan momentum untuk selalu menjadi pengingat manusia akan sumber daya alam yang diberikan oleh tuhan untuk selalu dilindungi, di ekplorasi dan ekploitasi secukupnya dan yang paling penting adalah menjaga keberlangsungan kelestarian ekosistem laut yang ada. 70 persen permukaan Bumi kita terdiri dari lautan dan telah sejak lama lautan memberikan manfaat bagi manusia dan makhluk lain yang hidup di Bumi. Lebih dari itu, lautan menyimpan segudang manfaat lain baik itu untuk manusia maupun organisme yang ada didalamnya yang memberikan keuntungan pula untuk manusia.
Salah satu daerah yang di anugrahi atas kekayaaan lautan yang seharusnya bisa dimanfaatkan sebaik mungkin dan bisa menjadi faktor peningkatan perekonomian daerah serta memberikan kebermanfaatan yang melimpah untuk daerah tersebut adalah Kepulauan Bangka Belitung. Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbagi menjadi wilayah daratan dan wilayah laut dengan total luas wilayah mencapai 81.725,14 km2. Luas daratan lebih kurang 16.424,14 km2 atau 20,10 persen dari total wilayah dan luas laut kurang lebih 65.301 km2 atau 79,90 persen dari total wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Dengan luas laut yang diberikan ini setidaknya masyarakat bisa memanfaatkan laut sebagai sumber pasokan untuk untuk keberlangsungan hidup baik untuk sekarang maupun untuk di masa depan nanti. Namun Sumberdaya kelautan selama ini hanya dipandang “sebelah mata”, kegiatan pemanfaatannya dilakukan kurang profesional dan tidak mempedulikan aspek kelestarian yang dimana dalam memanfaatkannya lebih ke sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dari pada sumber daya alam yang dapat diperbarui dan banyak yang ada di kawasan laut Bangka Belitung.
Laut Bangka Belitung mengandung kekayaan alam yang besar dan beragam, baik berupa SDA terbarukan seperti perikanan, terumbu karang, hutan mangrove, rumput laut, dan produk-produk teknologi. SDA yang tak terbarukan seperti minyak dan gas bumi, timah, biji besi, bauksit, dan mineral lainnya, selain itu juga energi kelautan seperti pasang surut, gelombang, angin dan OTEC atau Ocean Thermal Energy Conversion, maupun jasa-jasa lingkungan kelautan seperti untuk pariwisata bahari, transportasi laut, dan sumber keragaman hayati serta plasma nutfah. Dengan demikian setidaknya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung harus mampu mengkapitilisasi posisi geoekonomi yang strategis (ALKI-1) dengan membangun kawasan industri berkelas dunia berbasis ekonomi kelautan
Umumnya dengan sumber daya alam yang dimiliki oleh Bangka Belitung dibidang kelautan bisa dimanfaatkan dalam banyak sektor ekonomi kelautan seperti pemanfaatan dalam :
- Perikanan tangkap
- Perikanan budidaya,
- Industri pengolahan hasil perikanan,
- Industri bioteknologi kelautan
- Pertambangan dan energi,
- Pariwisata bahari,
- Trasportasi laut,
- Industri dan jasa maritim,
- Sumberdaya wilayah pulau-pulau kecil,
- Coastal forestry
- SDA nonkonvensional.
Indonesia memiliki nilai ekonomi kelautan sebesar 1,2 triliun dollar AS pertahun dan mampu menciptakan lapangan kerja bagi 40 juta orang. Termasuk didalamnya kepulauan Bangka Belitung juga diharapkan mampu memberikan lapangan pekerjaan untuk masyarakat Bangka Belitung di bidang kelautan. Sumber daya alam laut yang dimiliki Bangka Belitung ini jika dengan mengimplementasikan road map pembangunan Kelautan dan Perikanan secara konsisten, sistematik, dan berkesinambungan dan masyarakat pun mengerti dan bisa memanfaatkan SDA ini baik melestarikan, menjaga serta memanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masing masing masing secara teratur dan sistematis maka Kepulauan Bangka Belitung dapat menjadi sebuah kepulauan yang berhasil dalam mengelola dan memanfaaatkan sumber daya dibidang kelautan.
Pada akhirnya untuk bisa mengimplemantasikan tindakan tersebut maka perlu kesadaran serta sikap kritis masyarakat Bangka Belitung akan sumber daya alam laut melimpah dan memberikan banyak kebermanfaatan untuk dimasa mendatang. Tidak itu saja, perlunya peran pemerintah dalam mengedukasi serta memberikan pengarahan terhadap masyarakat agar supaya mengerti dan bisa inovatif dalam mengembangkan dan mengelola sumber daya alam laut yang telah ada sehingga nantinya akan timbul inovasi – inovasi terbaru yang memberikan hasil yang memuaskan untuk masyarakat dan kepulauan Bangka Belitung. Dengan hal tersebut masyarakat juga dapat bisa lebih kreatif dalam mengelolah sumber daya yang ada dan mengembangan stigma baru kepada masyarakat bahwa laut merupakan anugrah yang harus di jaga kelestariannya, tidak melakukan pencemaran terhadap lautan dan bisa memanfaatkan sumber daya laut yang telah diberikan tanpa merusak ekosistem laut yang nantinya pasti dampak dari kerusakan tersebut akan dirasakan oleh masyarakat sendiri dan akan berdampak untuk masa yang akan datang.
Dengan demikian hari laut sedunia yang jatuh pada tanggal 8 juni bisa menjadi refleksi diri bagi setiap individu yang memperingatinya agar supaya bisa lebih menjaga keberlangsungan ekosistem laut dan menjadikan masyarakat lebih kritis dalam bersikap untuk menjaga kelestarian laut dan saling mengingatkan antara satu dengan lainnya ketika memang ada kegiatan yang terindikasi merusak lingkungan. Baik pemerintah maupun masyarakat dapat memberikan solusi serta dapat memberikan tindakan kegiatan yang dapat melestarikan dan menjaga keberlangsungan ekosistem laut yang ada di Bangka Belitung .Sehingga keberhasilan pemerintah dalam mengupayakan tindakan serta kebijakan yang diberikan sesuai dengan keinginan masyarakat dan dapat mensejahterakan serta membangun hubungan harmonis antara pemerintah dan masyarakat Bangka Belitung di bidang kelautan.
(Dhimas Rivaldi Pratama/LPM UBB)