Pangkalpinang, LPM UBB – Polemik antara KIP dan nelayan yang tidak berkesudahan, ratusan nelayan dari 13 desa se-pulau Bangka dan para mahasiswa se-babel melakukan aksi damai di depan Kantor PT Timah, pada Senin (05/04/2021).
Para nelayan tersebut yakni yang terdiri atas Mapur, Matras, Belo-laut, Pesaren, Pejem, Bedukang, Pangkal Niur, Rambang, Riding Panjang, Semulut, Pusuk, Beruas, dan Tuik. Para nelayan menuntut agar PT Timah memberikan solusi konkrit atas keluhan dari tiap wilayahnya yang terdampak langsung dengan aktivitas tambang yang terjadi di laut baik itu tambang legal dan tambang illegal.
Namun pimpinan PT timah tidak berada di tempat karena sedang menyiapkan agenda RUPS dalam rangka pergantian manajemen yang baru. Aksi sempat memanas karena tidak ada solusi serta kepastian dari pihak PT Timah, terkait jawaban bagaimana sebaiknya menghadapi tuntutan nelayan tersebut.
Setelah menunggu sampai malam, massa aksi kedatangan Gubernur Erzaldi Rosman dan Kapolda Irjen. Pol. Drs. Anang Syarif Hidayat. Setelah terjadi diskusi antara nelayan dan Gubernur, maka di sepakatilah pada 14 April nanti, Gubernur akan menerima audiensi dengan perwakilan nelayan dari masing-masing wilayah yang disepakati dan akan dilakukan di PT Timah.
(Yudha kurniawan/Red LPM UBB)