Penulis: Elly W. K (Anggota Bedindang Team/ KKN Tematik UBB Tahun 2020 Desa Pedindang)

LPM UBB, Bangka – Adanya pandemi Covid-19 saat ini mempengaruhi banyak sisi kehidupan masyarakat, salah satunya yaitu mempengaruhi bidang pendidikan. Oleh karena itu, akibat dari pandemi ini, pihak universitas mengubah sistem KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang semula berbasis offline menjadi online (daring).

Sistem ini jugalah yang digunakan para mahasiswa Universitas Bangka Belitung dalam menjalani program KKN Tematik 2020.
Sistem KKN secara online ini berbeda jauh dengan sistem KKN secara offline. Pelaksanaan programnya pun menyesuaikan dengan kondisi sekarang ini, yakni menyesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19, seperti melakukan pembatasan interaksi dengan masyarakat, menghindari kerumunan massa, serta menggunakan masker apabila diizinkan untuk terjun langsung ke lapangan. Selain pelaksanaan programnya, jumlah mahasiswa dalam satu kelompok serta dana yang diberikan untuk dialokasikan oleh mahasiswa untuk membangun desanya pun berbeda dengan KKN sistem offline.

Jumlah mahasiswa dalam satu kelompok KKN Tematik tahun 2020 ini hanya berjumlah 10-15 orang dari 30 mahasiswa di tahun – tahun sebelumnya. Sedangkan untuk dana yang diberikan adalah senilai enam juta rupiah. Nilai nominal tersebut dapat dikategorikan rendah jika dibandingkan dengan dana yang diberikan pada KKN tahun – tahun sebelumnya.
Oleh karena dana yang berjumlah sedikit tersebut, para mahasiswa KKN Tematik tahun 2020 Universitas Bangka Belitung berpikir keras dan menyusun strategi yang matang bagaimana mengolah dana super sedikit tersebut agar dapat membangun desa mereka.

Hal inilah yang tengah dirasakan oleh para mahasiswa KKN desa Pedindang. Mereka berusaha untuk mengalokasikan dana yang diberikan tersebut seoptimal mungkin dengan berbagai cara, seperti memperbanyak pembuatan konten – konten edukasi yang akan disebarkan melalui media sosial misalnya Facebook, Instagram, YouTube, atau website. Kemudian membuat opini, quotes atau kutipan, podcast, brosur, video, dan poster yang dapat memberikan informasi dan pengetahuan penting. Selain itu, mereka juga mengolah limbah kain untuk dibuat menjadi barang – barang yang dapat digunakan kembali, seperti tas, sarung bantal, taplak meja, dan sebagainya.

Program kerja tersebut di atas dilakukan mahasiswa KKN desa Pedindang untuk memperhemat pengeluaran sehingga dana yang disediakan dapat dialokasikan dengan baik dan tepat.
Jadi, sebenarnya, bentuk pengabdian kepada masyarakat tidak harus terjun langsung ke lapangan. Dewasa ini segala hal telah dilakukan melalui digitalisasi. Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, teknologi menjadi elemen penting untuk menunjang kinerja seseorang. Dengan teknologi, seluruh pekerjaan akan menjadi sangat mudah dilakukan.

Mengedukasi masyarakat dengan memanfaatkan aplikasi sosial media merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Selain memperoleh informasi dan pengetahuan yang penting, masyarakat juga diajarkan supaya “melek” teknologi. Dengan demikian, diharapkan sumber daya manusianya menjadi kritis, bijak, serta berwawasan agar dapat membangun desa menjadi lebih baik lagi.
(Elly/RED LPM UBB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *