LPM UBB, Sungailiat – Indonesia sekarang sedang dilanda wabah COVID-19 yang mengakibatkan lebih dari 83.130 ribu orang dinyatakan positif terpapar per tanggal 17 juli 2020. Pandemi COVID-19 ini mengharuskan masyarakat untuk mengikuti tatanan kehidupan baru yaitu new normal.
Pada era new normal ini masyarakat diharuskan untuk mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
Penggunaan masker merupakan salah satu protokol kesehatan yang dapat dilakukan untuk terhindar dari paparan COVID-19 sehingga dapat memutus rantai-rantai penyebarannya. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Sri menanti berinisiatif untuk melakukan kegiatan pembagian masker sebagai bentuk kepedulian kepada sesama untuk memutus rantai-rantai penyebaran COVID-19 Jum’at (17/7/2020).
Pembagian masker dilakukan diposko COVID-19 kelurahan Sri menanti. Sistem pembagiannya sendiri dengan memberhentikan para pengguna jalan yang tidak menggunakan masker serta memberikan himbauan agar selalu menggunakan masker jika sedang berkegiatan diluar rumah.
Sudirman selaku kepala lurah sri menanti juga ikut serta dalam kegiatan pembagian masker ini. Beliau memberikan himbauan kepada masyarakat yang tidak menggunakan masker agar selalu mematuhi protokol yang ditetapakan pemerintah untuk memutus rantai-rantai penyebaran COVID-19.
Selain pembagian masker mahasiswa KKN Sri menanti juga bekerja sama dengan BABINSA dan warga kelurahan Sri menanti untuk melakukan gotong royong Jum’at (17/7/2020).
Gotong royong merupakan salah satu kegiatan yang yang telah menjadi tradisi masyarakat indonesia. Kegiatan ini sangat bermanfaat karena mempererat tali silaturahmi dan pekerjaan yang dilakukan secara gotong royong dapat lebih ringan.
Kegiatan gotong royong dibagi menjadi dua tempat. Lokasi pertama yaitu rumah percontohan bersama BABINSA dan Ibu-ibu PKK. Rumah percontohan ini dikelola oleh ibu-ibu PKK yang berisi tanaman-tanaman TOGA (Tumbuhan obat keluarga) seperti jahe merah, kunyit dsb. Rumah percontohan ini dibangun pada tahun 2019 yang mana bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai tanaman-tanaman toga dan dapat dijadikan sebagai salah satu tempat wisata dikelurahan sri menanti.
Pada lokasi kedua yaitu posko ketahanan bersama warga setempat. Sudirman selaku Kepala Kelurahan menuturkan hasil dari panen nantinya diharapkan dapat membantu masyarakat yang terdampak.
“Posko ketahanan pangan akan ditanami tumbuhan pangan seperti jagung, ubi, cabai dsb. Hasil bumi dari posko ketahanan pangan ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang terkena dampak COVID-19,” tutur Sudirman.
(Okta/Red LPM UBB)