LPM UBB, Tanjungpandan – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Universitas Bangka Belitung (UBB) mengadakan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) yang wajib diikuti oleh seluruh anggota aktif di LPM UBB 2021 khususnya anggota baru. Adapun pelatihan ini dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting pada sabtu (06/02/21).
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar ini mengusung tema “Semangat Jurnalis Di Masa Pandemi” berlangsung mulai pukul 09.00-15.00 WIB dibagi menjadi dua sesi. Pelatihan ini mengundang pembicara yang berkompeten yakni pada sesi pertama Bapak Darwance, S.H., M.H dan Bapak Barliyanto, S.E, sesi kedua yakni Kak Sindy Ayu Kirana dan Kak Ramsyah Al Akhab.
Tujuan dari pelatihan ini memberikan gambaran mengenai pengetahuan dasar tentang jurnalistik untuk anggota baru LPM UBB 2021 serta ajang menambah wawasan sebagai gerbang untuk menjadi pers mahasiswa.
Adapun pelatihan ini diawali dengan penyampaian kata sambutan oleh Ibu Dra. Aimie Sulaiman, M.A selaku pembina LPM UBB 2020, Anri Darmawan selaku ketua umum LPM UBB, dan Pebi selaku ketua pelaksana PJTD.
Selama pelatihan berlangsung peserta akan menerima pengetahuan mengenai kebebasan pers, kode etik jurnalistik, peran pers di era literasi digital, penulisan berita, sejarah pers mahasiswa dan masih banyak pengetahuan yang diterima.
Pak Darwance mengatakan bahwa secara garis besar kebebasan pers bertujuan untuk meningkatkan kualitas demokrasi sehingga kebebasan pers tetap dibatasi agar tidak melanggar ketentuan HAM dan harus dilaksanakan sesuai dengan etika jurnalisme.
Jurnalistik ialah sebagai wadah atau media yang digunakan jurnalis untuk mengambil, memproses, dan menyampaikan informasi. Adapun fungsi utama dari jurnalis itu sendiri untuk menyampaikan informasi, menghibur, mendidik, dan berdampak pengaruh kepada publik sekaligus sebagai kontrol sosial.
“Sebuah informasi belum tentu berita karena, informasi itu adalah sesuatu yang belum diketahui sedangkan berita sesuatu yang sudah diketahui. Berita itu memiliki bentuk penyampaian yang memuat kaidah jurnalistik seperti 5W+1H sedangkan informasi tidak,” kata Pak Barliyanto.
Di era literasi digital ini hoaks atau berita palsu merajalela bahkan di era pandemi covid-19 makin menggila, hal ini tentu menyesatkan dan membuat orang resah. Diharapkan media semakin menonjol untuk memberantas dan menangkal hoaks. Adapun tips yang diberikan Pak Barliyanto agar tidak termakan berita hoaks yaitu hati-hati dengan judul provokatif, cermati alamat situs, periksa fakta, cek keaslian foto dan ikut serta grup diskusi anti hoaks.
Adapun kutipan penutup dari Kak Sindy untuk para peserta “Perasaan (sedih, marah, kesal, bahagia) serupa secangkir teh, harus kau nikmati seorang diri, tak perlu kau bagi dengan orang lain, namun jika berbagi itu nikmat kenapa tidak.”
(Ihtisyamul Fatimah/Red LPM UBB)