Elemen Masyarakat dan Mahasiswa dalam Aksi pulihkan BABEL melangkah bersama menuju Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung. Foto oleh Alternatif.

LPM Alternatif, Pangkalpinang – Dalam memperingati Hari Bumi, masyarakat dan mahasiswa bersatu menggelar aksi pulihkan Bangka Belitung. Pada Senin (22/4), bertempat di Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung. Aksi ini digelarkan untuk mendesak tanggung jawab negara terhadap hak rakyat atas kerusakan lingkungan yang terjadi. Pihak-pihak yang terlibat dalam aksi ini dihadiri oleh, Sangpuan Indonesia, Forum Nelayan Bagan, Walhi Kepulauan Bangka Belitung, Persatuan Nelayan Batu Beriga, Komunitas Pecinta Alam Belinyu, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, BEM POLMAN BABEL, BEM KM FISIP UBB dan DEMA IAIN SAS BABEL

Diketahui aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan masyarakat Bangka Belitung terhadap negara atas kerusakan lingkungan yang terjadi. Aksi ini dimulai pada pukul 11.00 WIB dengan titik kumpul di 0 Kilometer dan tiba pada pukul 13.21 WIB di Kantor Gubernur Kep. Bangka Belitung. Pada pukul 14.45 WIB yang diharapkan kehadirannya yaitu Pj Gubernur Kep. Bangka Belitung, Dr. Safrizal ZA, M.Si tiba di lokasi. Dimana situasi mulai menjadi ricuh, serta para aparat kepolisian siap siaga menjaga keamanan di sekitar lokasi kejadian.

Sebelum memberikan penyataan, Pj Gubernur Kep. Bangka Belitung memberikan kesempatan kepada perwakilan rombongan aksi untuk menyampaikan keluhan mereka. Dalam kesempatan ini, elemen masyarakat dan mahasiswa mengeluarkan keluhan, tuntutan, dan orasi yang telah mereka siapkan.

Hasil Audiensi Masyarakat dalam Aksi pulihkan BABEL yang tertuju untuk Pemerintah. Foto oleh Alternatif.

Adapun hasil audiensi masyarakat terkait aksi hari ini, sebagai berikut:

  1. Mengajukan usulan moratorium izin logam/timah baru ke kementerian SDM;
  2. PT Timah agar tidak melakukan pertambangan di laut Beriga sebelum ada persetujuan atau kesepakatan dengan masyarakat;
  3. Melakukan koordinasi dengan Polda & Kodim untuk menghentikan kegiatan tambang ilegal di Teluk Kelabat Dalam;
  4. Meminta Kementrian SDM untuk mengevaluasi seluruh IUP eksisting logam timah di Bangka Belitung;
  5. Menyampaikan usulan masyarakat terkait dengan keberatan 148 PT. BRS (Bangka Rimba Sejahtera) ke Kementerian LHK.

Masyarakat berharap agar laut mereka tetap sejahtera. Sementara mahasiswa menyoroti peran pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat.

“Besok Kejakasaan Agung, Malpres Polri, Kementrian SDM, Kementrian Investasi, ada di kantor saya. Kita undang besok datang kesini untuk mengevaluasi semua. 40% orang bangka belitung bekerja disektor tambang. 40% kira-kira 500 ribu sampai 600 ribu orang. Kalau di stop, bagaimana caranya mereka mencari penghasilan. Jadi, tolong kita bijak. Mana daerah yang boleh dan mana yang tidak boleh nanti kita atur dengan benar,” ujar Dr. Safrizal ZA, M.Si selaku Pj Gubernur Kep. Bangka Belitung.

Reporter: Anggie Tri Syafitri dan Kartini
Penulis: Anggie Tri Syafitri dan Debri Liani
Editor: Salwa Nabila

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *