Menampung suara rakyat: Langkah nyata dalam memperkuat demokrasi. Sumber foto istimewa.

LPM Alternatif, Pangkalpinang — Koalisi Masyarakat Sipil menggelar Mimbar Rakyat dengan tema “Jegal Rezim Oligarki, Usir Perusak Demokrasi” di Taman Sari (Wilhelmina Park) pada Jumat (30/08). Acara yang berlangsung pukul 17.00 ini mengajak masyarakat, terutama generasi muda, untuk turut serta dalam gerakan yang menyuarakan perubahan yang lebih adil dalam sistem pemerintahan.

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kemarahan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak melibatkan partisipasi publik. Banyak warga yang merasa bahwa keputusan-keputusan yang diambil oleh pemerintah sering kali dibuat tanpa mempertimbangkan suara dan kepentingan masyarakat luas. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan dan kekhawatiran bahwa kebijakan tersebut cenderung menguntungkan kelompok tertentu dan merugikan banyak pihak. Motivasi terbentuknya kegiatan ini adalah upaya membentuk kesadaran kepada pemuda – mahasiswa, masyarakat, dan rakyat tertindas lainnya untuk menggalang persatuan rakyat sejati demi terciptanya kemenangan sejati yang di pimpin oleh gerakan rakyat yang terorganisir dengan baik.

Heri Alamsyah, Ketua Umum DPC GMNI Bangka Belitung, menjelaskan bahwa Mimbar Rakyat ini merupakan bagian dari agenda dari Koalisi Masyarakat Sipil Bangka Belitung, yang melibatkan GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), HMI MPO (Himpunan Mahasiswa Islam, Majelis Penyelamat Organisasi), WALHI (Wahana Lingkungan Hidup), SEMPRO (Sekolah Mahasiswa Progresif), serta BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dari berbagai kampus. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat Bangka Belitung dengan cara mengedukasi dan membuka pola pikir tentang kondisi negara saat ini. Melalui acara kesenian atau Mimbar Rakyat ini, masyarakat diberi kesempatan untuk berbicara secara bebas. Selain meningkatkan kesadaran, kegiatan ini juga bertujuan untuk menghimpun lebih banyak massa dari berbagai organisasi dan individu dalam koalisi untuk bersama-sama mengkritisi berbagai persoalan yang ada di negara. Mengingat kekuatan rezim Jokowi yang semakin besar, kegiatan ini diharapkan dapat membuat masyarakat Bangka Belitung lebih cerdas dalam bertindak dan mengajak orang lain untuk lebih aktif, terutama menjelang puncak momentum pada Hari Tani.

Target dari kegiatan Mimbar Rakyat adalah, pertama, meningkatkan kesadaran masyarakat Bangka Belitung mengenai penindasan yang semakin meluas dan dampak negatif dari aturan-aturan pemerintah yang dianggap merampas hak-hak masyarakat. Kedua, mengumpulkan lebih banyak organisasi dan kelompok agar mendapat atensi dari masyarakat sekitar serta dapat bergerak dalam menyuarakan keadilan dan kemenangan bagi rakyat.

Isu utama yang dibahas dalam kegiatan Mimbar Rakyat meliputi evaluasi terhadap 10 tahun kepemimpinan Rezim Jokowi, yang dinilai banyak mengeluarkan kebijakan sehingga menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Fokus utamanya adalah ketidaksejahteraan yang masih dialami oleh berbagai kelompok, seperti rakyat miskin kota, petani, buruh, dan lainnya. Selain itu, isu-isu yang dianggap merugikan rakyat, seperti RUU Perampasan Aset, RUU TNI/POLRI yang berpotensi mengembalikan Dwifungsi ABRI, RUU Penyiaran, serta masalah terkait pekerja rumah tangga.

“Harapannya, kegiatan ini semakin besar dengan lebih banyak organisasi yang terlibat aktif dan peduli terhadap situasi negara saat ini, terutama setelah hasil pemilu disahkan oleh KPU RI. Kami ingin mendorong masyarakat untuk lebih peduli dan bergerak bersama. Agenda berikutnya belum ditentukan, namun kegiatan ini akan dilaksanakan setiap minggu dan memanfaatkan media sosial untuk menyebarluaskan informasi. Perubahan dalam pelaksanaan kegiatan akan disesuaikan dengan hasil evaluasi dari acara hari ini,” ujar Heri Alamsyah.

Reporter: Debri Liani

Penulis: Debri Liani

Editor: Anggie Tri Syafitri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *