Ilustrasi: MI/ Seno
LPM Alternatif, Balunijuk – Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Universitas Bangka Belitung (KPUM UBB) menyelenggarakan dialog terbuka calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa periode 2024 serta rapat besar terkait Pemilwa periode 2024 pada Kamis, (10/01)
Kegiatan ini berlangsung di gedung aula Babel IV sejak pukul 13.00 hingga sore hari yang dihadiri oleh Aldy Kurniawan, S.H., M.H, Ketua Panja Univeristas, Ketua KPUM UBB, anggota Banwaslu Universitas, calon Presma dan Wapresma, serta perwakilan Ormawa KM UBB. Dialog terbuka dibagi menjadi tiga sesi, dimulai dengan pembahasan visi misi paslon, penyampaian program kerja, serta sesi QnA.
Dalam dialog terbuka ini, hanya terdapat satu paslon Capresma dan Cawapresma, yaitu Andi Fitri Sasmita dan M. Noufal Asshafy sebagai paslon no urut 01. Dikarenakan hanya ada satu paslon, debat paslon ditiadakan dan digantikan dengan dialog terbuka untuk menyampaikan aspirasi, ide dan gagasan terkait proker yang akan dilaksanan. Dialog terbuka ini menjadi mediator penyampaian visi, misi, serta program kerja yang akan dijalankan oleh paslon selama satu periode ke depan, dilanjutkan dengan segmen QnA, dimana paslon akan menjawab pertanyaan dari sejumlah audiens.
“Kami ingin mewujudkan BEM KM UBB sebagai pelopor pergerakan dan advokasi mahasiswa guna meningkatkan sinergitas keharmonian antara KM UBB dan Masyarakat,” ucap Afisa, selaku Capresma.
Afisa menjelaskan bahwa terdapat tiga point ketika mereka dinyatakan sebagai presma dan wapresma UBB
- Mewakafkan diri sepenuhnya untuk KM UBB.
- Jika ada mahasiswa/i UBB yang mengalami kesulitan di bidang akademik akan dibantu sehingga tidak ada lagi mahasiswa/i yang mengalami kesulitan di bidang akademik dan mengurus akademik seperti print out tugas kuliah.
- Berkomitmen untuk tetap satu nafas perjuangan dengan masyarakat.
Seusai penyampaian tiga point penting oleh paslon, Sawitra, Wakil Presiden Mahasiswa UBB periode 2023 menyoroti pertanyaan seputar komitmen paslon terhadap KM UBB, dualisme kepemimpinan sebelumnya, kesiapan memimpin dan dipimpin, dan posisi keberpihakan pada isu lingkungan Pulau Gelasa.
“Yang menjadi landasan kami untuk mewakafkan diri sepenuhnya ke KM UBB karena berangkat dari organisasi internal (himpunan, UKM dan melanjutkan ke KM UBB) dan yang menjadi dasarnya ialah ingin memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat khusunya di keluarga mahasiswa Universitas Bangka Belitung.” Jelas Afisa
“Menurut saya pribadi, dualisme kepemimpinan itu biasanya menghasilkan dua keputusan yang berbeda. Saya memandang saya sebagai orang awam mahasiswa UBB namun bahwasanya terjadi perkubuan di suatu organisasi dan tentunya hal ini sudah biasa yang mana saya memandang seakan-akan terjadi dua kubu yang dipimpin oleh masing masing.” jawab Noufal.
“Point ke tiga, bagaimana kalian siap memimpin dan di pimpin. Balik lagi ke pengalaman organisasi saya, di Himpunan saya menjadi anggota advokesma dan disitu sudah membuktikan saya sudah siap di pimpin. Naik lagi ke UKM Seni dan saya diamanahkan sebagai ketua, lagi dan lagi saya harus mencocokkan diri dengan wakil saya tanpa membawa embel-embel kepentingan apapun. Dan disitu sudah terbukti bahwa kami tidak membawa kepentingan masing-masing namun, pure ingin mengabdi kepada UKM Seni. Dari organisasi-organisasi yang saya ikuti, dari himpunan, BEM dan UKM sudah membuktikan bahwa saya siap memimpin dan dipimpin.” ujar Afisa
“Masalah masyarakat memperjuangkan hak-hak masyarakat di isu lingkungan, tadi sudah disebutkan akan diadakan pembangunan PLTN di sebuah pulau Bangka Belitung dan pastinya kita mendengarkan aspirasi masyarakat dan menerima apa yang masyarakat inginkan. Lalu ketika masyarakat menolak atau masyarakat tidak ingin hal tersebut kita turun lapangan sebagaimana yang telah dilakukan terhadap isu-isu sebelumnya, dan kami berkomitmen bahwasanya kita sebagai mahasiswa harus sejalan, sekoridor, satu nafas dengan masyarakat dan kita harus memperjuangkan apa yang masyarakat inginkan, dan itu komitmen kami sebagai calon presma dan wakil presma di periode tahun ini. “jawab Noufal
“Anggota BEM KM UBB bukan hanya kepengurusan BEM KM UBB saja tetapi seluruh mahasiswa/i KM UBB. Salah satu proker unggulan yang akan kami jalankan yaitu bekisah dengan KM UBB. Bekisah dengan KM UBB bukan hanya ormawa yang akan diayomi namun seluruh mahasiswa/i KM UBB. Dengan adanya bekisah dengan KM UBB ini diharapkan lebih bisa dekat dengan mahasiswa/i aktif sehingga bisa turun langsung ke jurusan dan tidak lagi melewati gubernur atau wakilnya”. tegas Afisa.
“Proker selanjutnya yang akan kami jalankan yaitu SEBAKUL (Semua Bisa Kuliah). Dalam hal ini, untuk seluruh mahasiswa/i yang mengalami kendala ekonomi atau kesulitan dalam membayar UKT akan kami berikan bantuan baik berupa freelance atau bantuan lainnya.” ujar Noufal
Kegiatan ini berjalan dengan kondusif dan menarik, di mana banyak mahasiswa aktif mengajukan pertanyaan kritis saat membahas setiap isu dalam setiap sesinya. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi platform bagi calon kandidat untuk meyakinkan mahasiswa agar memilih mereka. Mereka juga menegaskan keterbukaan terhadap kritik dan konsekuensi jika tidak sejalan dengan visi misi dan program kerja, serta berkomitmen untuk mundur jika melanggar konstitusi dan norma yang berlaku.
‘Kami berkomitmen bahwasannya ketika kami telah jauh melanggar dari konstitusi dan norma-norma yang berlaku, kami siap mundur dari jabatan kami sesuai dengan peraturan dan konstitusi dan ada. “jelas Noufal
Reporter: LPM Alternatif
Penulis: Anggie Tri Syafitri
Editor: LPM Alternatif