SEJARAH PERTAMA DI KAMPUS PERADABAN, REKTOR RAIH GELAR GURU BESAR
LPM UBB – Bangka , Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, Universitas Bangka Belitung (UBB) melangsungkan Rapat Terbuka Senat Pengukuhan Guru Besar Bidang Ilmu Politik. Adalah Prof. Dr. Ibrahim, M.Si., yang pada Rabu (25/1) telah sah menyandang gelar guru besar yang merupakan momentum pertama sejak berdirinya kampus peradaban pada 2006 silam.


Prof. Dr. Ibrahim, M.Si., dikukuhkan sebagai Guru Besar dan disematkan Samir oleh Anggota Dewan Guru Besar PTNB Prof. Dr. Agung Dhamar Syakti, DEA., dihadapan seluruh kolega, sivitas akademika, dan tamu undangan yang turut berbahagia pada prosesi ini. Sebelumnya, rapat dibuka secara resmi dengan pemukulan palu oleh Ketua Senat Universitas Bangka Belitung, Dr. Devi Valeriani, S.E., M.Si.
Pencapaian Rektor Universitas Bangka Belitung ini begitu membanggakan. Bagaimana tidak, putra asli Bangka Belitung ini telah berhasil menyabet angka kredit yang sangat tinggi, yakni sebesar 1134,65 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia tertanggal 3 Januari 2023, yang dibacakan secara langsung oleh Kepala Biro Perencanaan, Kepegawaian, Keuangan, dan Umum (BPKKU) UBB, Sugeng Riyadi, S.Ak.


Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Kontestasi Elektoral Dalam Bayang-bayang Politik Identitas: Dari Instrumentasi, Inosensi, ke Konsolidasi Demokrasi”, Prof. Dr. Ibrahim, M.Si. menyampaikan sebuah problematika yang sangat penting untuk dicermati bersama.
“Pidato yang ingin saya sampaikan adalah sebuah problematika kebangsaan yang sepertinya amat penting untuk kita cermati bersama karena menyangkut banyak hal, baik menyentuh aspek individual, komunal, maupun nasional,” ujarnya.


Selain itu, Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materiil. Selanjutnya, Prof. Dr. Ibrahim, M.Si., memberikan wejangan singkat namun berarti. Ia memaparkan bahwa tidak ada yang mustahil jika kita terus berusaha. Dengan berbagai kesederhanaan dan kerja keras, sampailah rektor muda UBB ini pada impiannya.

Sebagai penutup pada cuplikan riwayat hidupnya, Prof. Dr. Ibrahim, M.Si., menyampaikan sebuah kata-kata yang sarat makna.
“Jangan ajari Saya tentang kerasnya hidup, tapi jika Anda ingin tahu tentang bagaimana gigihnya berjuang, Saya akan tunjukkan caranya,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *