LPM UBB, Desa Karya Makmur – Selasa, 5 Agustus 2020 mahasiswa KKN PPM RISTEK UBB di Desa Karya Makmur manfaatkan sampah organik milik warga untuk diubah menjadi pupuk kompos. Ini merupakan salah satu program kerja dari divisi kompos yang diketuai oleh Ferdi Ferdiansyah. Fokus utama dari divisi ini adalah pemanfaatan limbah sampah yang ada di sekitar Desa Karya Makmur agar memiliki nilai jual.
Sampah yang dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos adalah sampah organik milik warga setempat. Sampah tersebut lebih dulu diambil oleh petugas kebersihan Desa Karya Makmur dari setiap rumah warga setempat. Nantinya sampah tersebut sebelum dikirimkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), akan diantar dulu ke bank sampah yang ada di samping kantor desa.
Setibanya sampah di bank sampah, mahasiswa KKN PPM Desa Karya Makmur langsung memilah sampah organik dan sampah lainnya yang dapat didaur ulang seperti botol bekas, besi, dan sebagainya.
Dikarenakan pupuk kompos yang akan diproduksi dalam jumlah yang banyak, mengakibatkan bahan baku yang digunakan kurang. Sehingga mahasiwa KKN PPM Desa Karya Makmur memanfaatkan limbah dari pasar higenis Air Ruay dan pasar kite Sungailiat. Setelah sampah organik terkumpul, semua mahasiswa langsung mencacah sampah dan mencampurnya dengan bahan lain.
Tentunya setelah pupuk kompos selesai diproduksi nantinya pupuk kompos akan dibagikan ke kelompok tani dan warga setempat agar bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam.
Ferdi Ferdiansyah selaku ketua divisi menjelaskan bahwa hampir dari semua program kerja yang akan dilaksanakan, memanfaatkan limbah dari masyarakat Desa Karya Makmur.
“Sebelum kegiatan KKN dimulai, kami terlebih dahulu terjun ke lapangan untuk melakukan survei tempat. Ternyata kami menemukan ada bak kompos dan mesin pencacah yang sudah lama tidak digunakan lagi. Sehingga kita dari divisi kompos menyusun program agar produksi pupuk kompos Desa Kerya Makmur berjalan kembali,” tutur Ferdi.
Selain itu, Ferdi juga mengatakan bahwa di Desa Karya Makmur ternyata ada program bank sampah di mana program ini memiliki mekanisme warga setempat dapat menjual sampah yang bisa didaur ulang seperti kardus, botol bekas, besi, dan sebagainya ke pengurus bank sampah Desa Karya Makmur.
Canti Yohana yang merupakan anggota divisi kompos menyatakan bahwa produksi pupuk kompos ini sudah berjalan terhitung dari tanggal 16 juli 2020. “Untuk produksi pupuk kompos kita sudah mulai dari tanggal 16 Juli, untuk saat ini kita hanya menunggu proses fermentasi dari pupuk komposnya,” ujar Canti.
Selain itu, harapannya adalah semua program kerja yang sudah direncanakan berjalan dengan sukses dan semuanya terlaksana, khususnya untuk pupuk kompos yang memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses fermentasi.
(Parlindungan Siregar/Red LPM UBB)