Muhammad Ferghio Jovanka, mahasiswa Jurusan Sosiologi, Universitas Bangka Belitung.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terletak di sebelah timur Sumatera, memiliki garis pantai yang panjang serta memiliki sejumlah pulau-pulau kecil yang tersebar di seluruh wilayahnya. Sebagai daerah pesisir, masyarakat Bangka Belitung sangat bergantung pada sektor perikanan, pariwisata, dan pertambangan sebagai sumber penghasilan utama. Namun, dengan berkembangnya teknologi dan masuknya era revolusi industri ke-4 atau era 4.0, banyak aspek kehidupan masyarakat di daerah ini yang berubah, termasuk dalam hal struktur sosial. Dalam era 4.0, teknologi informasi dan komunikasi menjadi semakin canggih dan terus berkembang, memungkinkan terjadinya perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Di daerah pesisir Bangka Belitung, internet dan media sosial memainkan peran penting dalam mempercepat pertukaran informasi dan memudahkan komunikasi antar warga serta pemangku kepentingan di berbagai sektor. Hal ini memberikan dampak yang besar pada struktur sosial masyarakat pesisir, baik dalam hal positif maupun negatif. Salah satu tantangan utama yang dihadapi masyarakat pesisir era 4.0 di Bangka Belitung adalah dalam hal pengelolaan sumber daya alam, terutama perikanan dan pariwisata.
Dalam era digital ini, informasi mengenai keadaan sumber daya alam dapat dengan mudah diakses dan tersebar luas, sehingga masyarakat pesisir harus lebih peka dan responsif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan mereka. Di sisi lain, pengaruh media sosial juga dapat memengaruhi persepsi masyarakat tentang keadaan lingkungan dan sumber daya alam, yang dapat berdampak pada kebijakan-kebijakan pemerintah terkait pengelolaan sumber daya alam. Namun, di sisi lain, era 4.0 juga memberikan banyak peluang bagi masyarakat pesisir di Bangka Belitung. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih, banyak peluang kerja baru yang terbuka di sektor digital, seperti pekerjaan di bidang pemasaran desain grafis, dan pengembangan aplikasi. Selain itu, masyarakat pesisir juga dapat memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan pariwisata daerah mereka, sehingga dapat menarik wisatawan dan meningkatkan perekonomian lokal.
Namun, untuk dapat mengoptimalkan peluang yang ada dalam era 4.0, masyarakat pesisir Bangka Belitung harus memiliki kemampuan dan keterampilan yang sesuai. Salah satu masalah yang dihadapi adalah kurang akses pendidikan dan pelatihan di daerah pesisir, sehingga banyak warga yang masih belum memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam era digital. Oleh karena itu, peran pemerintah dalam memberikan akses pendidikan dan pelatihan yang memadai sangat penting. Pemerintah juga dapat memfasilitasi pembangunan infrastruktur teknologi, seperti memperluas jangkauan internet di daerah pesisir dan menyediakan akses ke peralatan teknologi yang dibutuhkan, seperti komputer. Hal ini akan membantu masyarakat pesisir untuk lebih mudah mengakses informasi dan berpartisipasi dalam perekonomian digital. Selain itu, pemerintah juga dapat memainkan peran dalam membentuk regulasi yang memadai dalam hal penggunaan media sosial dan pengelolaan sumber daya alam. Regulasi yang jelas dan adil dapat memastikan bahwa masyarakat pesisir dapat memanfaatkan media sosial dengan bijak dan berkontribusi dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Dalam hal pengelolaan sumber daya alam, pemerintah dapat bekerja sama dengan masyarakat pesisir untuk mengembangkan program pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan memastikan bahwa sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara optimal tanpa merusak lingkungan dan mengancam keberlanjutan sumber daya alam. Terakhir, penting bagi masyarakat pesisir Bangka Belitung untuk terus membuka diri terhadap perubahan dan terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang terjadi. Mereka perlu terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka agar dapat memanfaatkan peluang yang ada dalam era digital, serta terlibat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan masa depan mereka.
Dalam kesimpulan, era 4.0 membawa banyak tantangan dan peluang bagi masyarakat pesisir Bangka Belitung. Penting bagi mereka untuk terus beradaptasi dan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka agar dapat memanfaatkan peluang yang ada dalam era digital. Pemerintah juga perlu berperan aktif dalam membantu masyarakat pesisir menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam era 4.0 dengan cara memfasilitasi akses pendidikan dan pelatihan, membangun infrastruktur teknologi, dan membentuk regulasi yang adil dan jelas. Dengan demikian, masyarakat pesisir Bangka Belitung dapat berpartisipasi dalam perekonomian digital yang berkembang dan menjaga keberlanjutan sumber daya alam mereka.