Nadia Albertin, mahasiswa Jurusan Sosiologi, Universitas Bangka Belitung.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebuah wilayah yang terletak di tengah-tengah Indonesia dan dikenal sebagai salah satu destinasi wisata pantai yang terkenal. Kepulauan Bangka Belitung memiliki keunikan tersendiri, terutama dalam hal struktur sosial masyarakat pesisirnya. Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi dan digitalisasi, struktur sosial tersebut mulai terganggu dan perlu adanya upaya untuk menjaga keharmonisan masyarakat pesisir.

Pada era digitalisasi ini, masyarakat pesisir di provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki akses yang lebih mudah untuk berinteraksi dengan dunia luar melalui internet dan media sosial. Namun, hal ini juga membawa dampak negatif terhadap keberlangsungan struktur sosial masyarakat pesisir, seperti hilangnya nilai-nilai tradisional dan budaya lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan struktur sosial, kita harus berperan aktif dalam mempertahankan nilai-nilai tradisional dan budaya lokal. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mempromosikan kegiatan-kegiatan yang memperkuat budaya lokal dan melestarikan nilai-nilai tradisional, seperti seni dan budaya, kerajinan tangan, dan kegiatan sosial yang melibatkan seluruh masyarakat.

Selain itu, peran pemerintah dan institusi pendidikan juga sangat penting dalam menjaga keharmonisan struktur sosial masyarakat pesisir. Pemerintah dapat mengadakan kegiatan yang mempromosikan nilai-nilai budaya lokal dan memperkuat hubungan antar masyarakat pesisir, seperti festival seni dan budaya atau kegiatan olahraga bersama. Institusi pendidikan juga dapat memasukkan nilai-nilai budaya lokal dalam kurikulum pendidikan, sehingga generasi muda dapat memahami dan menghargai warisan budaya mereka.

Namun, tidak hanya pemerintah dan masyarakat yang harus terlibat dalam menjaga keharmonisan struktur sosial masyarakat pesisir. Industri pariwisata juga memiliki peran penting dalam hal ini. Industri pariwisata dapat mempromosikan kegiatan-kegiatan yang menghargai budaya lokal, seperti wisata kuliner, wisata seni dan budaya, dan wisata alam yang mengutamakan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal.

Namun, pengaruh teknologi dan digitalisasi juga tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, kita perlu menghadapinya dengan bijak. Masyarakat pesisir perlu mengembangkan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi dan media sosial secara positif, seperti mempromosikan kegiatan budaya lokal dan memperkuat hubungan antar masyarakat. Selain itu, kita juga perlu membatasi penggunaan teknologi dan media sosial yang berpotensi merusak nilai-nilai tradisional dan budaya lokal.

Dalam menjaga keharmonisan struktur sosial masyarakat pesisir di era digitalisasi, perlu adanya sinergi antara semua pihak yang terlibat. Masyarakat, pemerintah, institusi pendidikan, dan industri pariwisata harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi keberlangsungan struktur sosial masyarakat pesisir. Peran masyarakat sebagai garda terdepan sangat penting, namun tanpa dukungan dari pemerintah dan institusi pendidikan, upaya untuk mempertahankan nilai-nilai tradisional dan budaya lokal akan sulit terwujud.

Selain itu, peran industri pariwisata juga sangat penting dalam upaya menjaga keharmonisan struktur sosial masyarakat pesisir di era digitalisasi. Industri pariwisata dapat mempromosikan kegiatan-kegiatan yang menghargai budaya lokal, seperti wisata kuliner, wisata seni dan budaya, dan wisata alam yang mengutamakan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Selain itu, industri pariwisata juga harus memperhatikan dampak yang ditimbulkan dari aktivitasnya terhadap lingkungan dan masyarakat lokal.

Di era digitalisasi ini, kita juga harus memperhatikan dampak yang ditimbulkan dari penggunaan teknologi dan media sosial. Penggunaan teknologi dan media sosial yang tidak bijaksana dapat merusak nilai-nilai tradisional dan budaya lokal. Oleh karena itu, kita harus mengembangkan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi dan media sosial secara positif, seperti mempromosikan kegiatan budaya lokal dan memperkuat hubungan antar masyarakat. Selain itu, kita juga perlu membatasi penggunaan teknologi dan media sosial yang berpotensi merusak nilai-nilai tradisional dan budaya lokal. Secara keseluruhan, menjaga keharmonisan struktur sosial masyarakat pesisir di era digitalisasi di provinsi Kepulauan Bangka Belitung bukanlah tugas yang mudah. Dibutuhkan sinergi dan kerja sama dari semua pihak yang terlibat. Masyarakat, pemerintah, institusi pendidikan, dan industri pariwisata harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi keberlangsungan struktur sosial masyarakat pesisir. Peran masyarakat sebagai garda terdepan sangat penting, namun tanpa dukungan dari pemerintah dan institusi pendidikan, upaya untuk mempertahankan nilai-nilai tradisional dan budaya lokal akan sulit terwujud. Semua pihak harus memperhatikan dampak yang ditimbulkan dari aktivitas mereka terhadap lingkungan dan masyarakat lokal, serta mengembangkan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi dan media sosial secara bijaksana. Dengan sinergi dan kerja sama dari semua pihak yang terlibat, diharapkan struktur sosial masyarakat pesisir di era digitalisasi dapat tetap terjaga dan berkembang dengan baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *