Penyampaian orasi oleh KM FPPK dalam peringatan Hari Buruh Nasional dan Hari Pendidikan Nasional. Foto oleh Alternatif.

LPM Alternatif, Balunijuk- Kamis (2/5) Keluarga Mahasiswa Fakultas Pertanian dan Kelautan (KM FPPK) Universitas Bangka Belitung (UBB) melaksanakan kegiatan Mimbar Bebas dengan tema Hari Buruh dan Hardiknas dalam rangka memperingati Hari Buruh Nasional dan Hari Pendidikan Nasional yang bertepatan pada tanggal 1 Mei dan 2 Mei 2024.

Kegiatan dilaksanakan di Parkiran FPKK UBB, yang mana kegiatan ini merupakan salah satu proker Departemen Kajian Aksi dan Strategi (Kastrat) BEM FPPK UBB dan sudah berjalan dari tahun-tahun sebelumnya. Tentunya dilaksanakan kegiatan ini digunakan sebagai wadah diskusi untuk mahasiswa/i FPPK. Kegiatan tidak hanya diisi dengan mahasiswa/i FPPK saja, tetapi banyak juga ormawa yang hadir, diantaranya ada Departemen Kastrat BEM FPPK, gubernur, wagub FPPK, pimpinan-pimpinan ormawa, dan para delegasi yang hadir sebagai audiens ikut menyampaikan aspirasi mereka. Situasi selama kegiatan berlangsung aman dan tetap tertib.


“Harapannya dengan keadaan kecil ini nantinya akan ada pembahasan yang lebih intens dan masif lagi dan lebih banyak lagi masanya. Agar yang disampaikan nya itu substansi dan esensinya itu sampai ke masa yang lebih luas lagi. Mungkin sentuhannya bukan hanya himpunan tetapi masyarakat masyarakat luar juga,” ujar Al-Wisyahk selaku peserta mimbar bebas.


“Semoga mahasiswa/i FPPK bisa merangkul kawan-kawan yang ada di jurusan. Agar kegiatan mahasiswa di KM FPPK berjalan lancar. Sekaligus sebagai pemantik awal untuk gerakan atau langkah memperjuangkan hak rakyat dari jiwa seorang pejuang,” ujar Kendra selaku ketua pelaksana acara mimbar bebas.


Diharapkan bagi para mahasiswa agar kegiatan seperti ini bisa menjadi pemantik yang menjadi isu-isu sosial sekarang. Dimana sekolah pergerakan merupakan kesinambungan dari acara ini, yang dilakukan khusus untuk menjadi wadah diskusi dan penyerapan perspektif yang lebih masif lagi. Berkaitan dengan pergerakan seperti pergerakan mahasiswa, pergerakan sosial dan lain-lain. Hal itulah kenapa sekolah pergerakan ini menjadi wadah untuk implementasi nantinya di kegiatan semacam aksi dan mimbar bebas.
Oleh karenanya, bisa menjadi perspektif baru bagi mahasiswa/i selain teori-teori yang ada di kelas. Sehingga mahasiswa/i bisa mengambil inti sari dari pembahasan yang ada di mimbar bebas untuk bisa melancarkan wadah gerak mereka.

Reporter: Anggie Tri Syafitri, Debri Liani, dan Salwa Nabila
Penulis: Salwa Nabila
Editor: Esfaranza Ratu Suwendah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *