Beranda Bangka Belitung Pekarangan Biru untuk Ketahanan Pangan Masyarakat Banyuasin

Pekarangan Biru untuk Ketahanan Pangan Masyarakat Banyuasin

Penulis : Ipan Guspian (Mahasiswa KKN UBB Desa Banyuasin 2020)

Pandemi covid-19 yang merebak di Indonesia saat ini tidak hanya berkaitan dengan masalah kesehatan, tetapi juga berakibat pada distribusi pangan, keterbatasan akses fisik, dan ekonomi terhadap pangan yang dapat menggangu ketahanan pangan individu maupun nasional.

Program yang dijalankan oleh mahasiswa KKN UBB Desa Banyuasin ini mengajak masyarakat agar memanfaatkan pekarangan rumah untuk dikelola menjadi sumber pangan keluarga. Pemanfaatan tersebut bisa dengan adanya peternakan ikan dan menanam tanaman sayuran. Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat dapat berperan dalam menyediakan kebutuhan pangan secara mandiri sehingga tercapai ketahanan pangan dan kemandirian pangan.

Ketahanan pangan menurut UU No. 18 tahun 2012 tentang pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. Sedangkan kemandirian pangan merupakan kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat.

Program pekarangan biru ini patut diapresiasi sebagai upaya untuk menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi covid-19. Pemerintah pusat dalam hal ini presiden selalu mengingatkan bahwa adanya peringatan dari FAO mengenai ancaman krisis pangan. Secara eksplisit memang FAO tidak menyebutkan Indonesia akan krisis pangan. Namun, pada saat ini banyak negara yang menahan ekspor hasil produksi pangannya untuk kepentingan dalam negaranya. Hal ini berdampak pada negara yang masih mengandalkan impor untuk kebutuhan pangan dalam negerinya, termasuk Indonesia. Mengingat hal terssebut penting adanya gerakan untuk ketahanan pangan agar ancaman yang di katakan FAO tidak menjadi kenyataan di Indonesia.

Pekarangan Biru yang merupakan program kerja KKN UBB Desa Banyuasin ini, sejalan dengan salah satu langkah strategis sektor pertanian. Langkah strategi tersebut yaitu mengoptimalkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga. Menurut Menteri Pertanian sejengkal lahanpun harus dimanfaatkan menjadi sumber pangan keluarga. Lahan yang sempit bukan alasan untuk menghasilkan pangan yang berkualitas.

Pada saat covid-19 ini lahan pekarangan bisa menjadi Aktivitas yang memiliki manfaat ganda di rumah. Pertama, keluarga akan mendapatkan pangan yang sehat, beragam dan berkualitas. Pekarangan tentunya dapat sebagai lahan budidaya dan menanam sayuran. Kedua, mengelola lahan pekaran menjadi alternative untuk rekreasi, terlebih saat ini adanya anjuran sosial distancing, stay at home dan sebagainya. Selain itu, mengolah lahan pekarangan memberikan pengetahuan baru bahwa pertanian memiliki potensi besar sebagai sumber pendapatan tambahan.

LITBANG kementrian pertanian dalam kajiannya mengengungkapkan bahwa jika dikelola secara intensif, usaha pengelolaan lahan pekarangan menjadi lahan pangan dapat memberikan sumbangan pendapatan antara 7%-45%. FAO dalam studinya juga menunjukkan bahwa hasil dari pekarangan dapat menyumbang hingga 25% pendapatan.

Dengan adanya program ini kita berharap masyarakat Desa Banyuasin akan mampu mencapai kemandirian pangan dan mampu meningkatkan taraf ekonomi di tengah pandemi covid-19 ini.

(Ipan Guspian/RED LPM UBB)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Ratusan Mahasiswa Babel Lantangkan Aksi Tolak Perppu Cipta Kerja

Massa aksi yang bertolak dari Titik Nol KM mulai memasuki halaman Kantor DPRD Babel. Foto oleh Dimas Prayoga/Alternatif.

WISUDA KE XXVII, REKTOR UBB : SELALULAH MENJADI PRIBADI YANG OPTIMISTIK

LPM Alternatif — Pangkalpinang, Universitas Bangka Belitung kembali menggelar Rapat Terbuka Senat pada Rabu (15/3). Rapat Terbuka Senat dengan agenda tunggal Wisuda...

Melawan dengan Santai – LPM Alternatif UBB adakan Diskusi dalam Rangka IWD 2023

LPM Alternatif - Pangkal Pinang, Di tengah hiruk-piruk peringatan International Women's Day 2023, Lingkar Diskusi Gender LPM Alternatif turut mengadakan diskusi melawan...

Lika-Liku Jalan Menuju Kampus Aman dari Kekerasan Seksual

Ilustrasi: Esferanza Ratu. Trigger warning: Artikel wawancara ini berbicara tentang kekerasan seksual yang mungkin dapat mengganggu kenyamanan Anda.

Recent Comments