LPM UBB, Pemali – Rabu, 5 Agustus 2020 Mahasiswa KKN PPM Ristek UBB Desa Karya Makmur memanfaatkan limbah sampah kulit nanas menjadi pupuk organik cair. Banyaknya limbah kulit nanas yang tidak dimanfaatkan di pasar Kite Sungailiat membuat mahasiswa KKN PPM Ristek UBB 2020 mengembangkan pupuk organik cair (POC) yang berasal dari limbah kulit nanas.

Melanjutkan program pembuatan kompos yang memanfaatkan sampah organik, mahasiswa KKN PPM Ristek UBB Desa Karya Makmur melihat potensi besar yang dapat dikembangkan dari limbah nanas yang berlimpah di pasar Kite Sungailiat. Limbah kulit nanas ini nantinya akan diproduksi dalam bentuk pupuk organik cair.

Pupuk organik cair yang berasal dari kulit nanas ini diangkut mahasiswa KKN PPM Ristek UBB dari tempat-tempat sampah atau pembuangan yang ada di sekeliling pasar. Kulit nanas yang biasa dibuang karena tidak dapat dikonsumsi ini nyatanya dapat membantu menyuburkan tanaman karena mengandung unsur hara yang baik bagi tanah dan dapat menambah nutrisi pada tanaman.

Pupuk organik cair ini akan di produksi mahasiswa KKN di bank sampah yang ada di Desa Karya Makmur. Pembuatan pupuk organik cair ini dilakukan dengan mencacah dan mencampurkan bakteri pengurai seperti EM4 pada cacahan kulit nanas untuk mempercepat proses fermentasi POC. Tentunya output dari pupuk organik cair ini akan dibagikan kepada warga dan petani sekitar Desa Karya Makmur, sebagai bentuk kepedulian dan menumbuhkan minat warga desa agar menggunakan pupuk organik yang ramah lingkungan.

Selain bahan yang ramah lingkungan, bahan dasar pembuatan kompos dan POC ini mudah ditemukan dan tidak memerlukan biaya yang mahal. Ferdi ferdiansyah selaku ketua divisi kompos menyatakan bahwa tujuan dari program ini adalah untuk menumbuhkan jiwa ramah lingkungan warga Desa Karya Makmur agar dapat memanfaatkan sampah rumah tangga organik untuk dijadikan pupuk.

“Nantinya setelah pupuk organik cair dan kompos padat ini selesai diproduksi, kita akan membagikan kepada petani dan warga setempat. Hal ini merupakan salah satu program pengabdian desa dari mahasiswa KKN PPM Ristek UBB 2020. Kami juga akan mengadakan sosialisasi dan praktik pembuatan pupuk kompos padat dan cair kepada masyarakat dan khususnya kelompok wanita tani (KWT) dan karang taruna desa untuk menambah edukasi mereka,” ujar ferdi.

Kepala Desa Karya Makmur Bapak Yusni Thamrin turut mendukung adanya program ini untuk dapat dikembangkan dan diedukasikan kepada masyarakat.

“Program kompos memang sudah lama kita buat dan sudah memiliki fasilitas yang baik, namun saat ini program tersebut tersendat beberapa waktu ini dikarenakan pergantian kepengurusan. Harapan saya dengan adanya adik-adik mahasiswa KKN UBB di sini dapat membangun kembali semangat dan minat, serta memberi edukasi lebih kepada masyarakat,” ujar Yusni.

Kegiatan ini juga sangat didukung dan diapresiasi kelompok wanita tani, karang taruna, dan penyuluh pertanian lapangan (PPL) Desa Karya Makmur untuk diberikan pelatihan, agar nantinya dapat memproduksi pupuk sendiri yang akan diaplikasikan pada tanaman di rumah.

(Red LPM UBB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *