Balunijuk, LPM UBB – Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Bangka Belitung (UBB) bersama perwakilan ormawa FISIP melaksanakan kegiatan KAMPUS (Peka Permasalahan Perempuan dan Isu Sosial) di Gazebo Ekonomi UBB pada Rabu (16/3).

Kegiatan ini dihadiri sekitar 30 mahasiswa FISIP perwakilan setiap ormawa FISIP UBB. Ini merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Kastrat Himapol, dengan melibatkan seluruh ormawa FISIP. Kegiatan perdana ini dilakukan dengan mengangkat tema “Aku, Kamu, dan Kekerasan Pelecehan Seksual”.

Kegiatan ini dimulai sekitar 16.45 WIB dengan pengenalan terhadap kekerasan seksual, terutama dalam bentuk pelecehan seksual. Dilanjutkan dengan sesi berbagi pendapat sesama mahasiswa mengenai tema yang didiskusikan. Terakhir, forum membahas terkait Permendikbud No 30 tahun 2021, juga harapan mahasiswa untuk adanya peraturan turunan dan tim satuan tugas di lingkungan kampus.

Saat ditemui sesudah kegiatan tadi, Ipung selaku ketua divisi kastrat Himapol menyampaikan bahwa kegiatan KAMPUS ini rencananya akan diadakan setiap bulan dengan mengangkat tema yang berbeda-beda. “Karena kegiatan ini, kan, diskusi perdana. Jadi, tujuan awalnya itu untuk mengedukasi dulu. Pelecehan seksual dan kekerasan seksual ini kan sering kali terdengar, jadi kami ingin memulai dulu dari dasar misalkan di lingkup sekitar kita, ada atau tidak pelecehan seksual di lingkungan kampus juga peraturannya itu sudah ada atau belum,” ujar Ipung.

“Harapannya untuk yang ikut diskusi, baik perempuan maupun laki-laki untuk saling menyadari dan menjaga masing-masing untuk mengurangi dan mencegah perilaku pelecahan dan kekerasan seksual ini dimulai dari diri sendiri dan menyebarkannya ke lingkungan sekitar,” harapnya.

Di akhir wawancara, ia menyampaikan harapannya kepada kampus untuk segera membuat turunan peraturan dari Permendikbud No 30 Tahun 2021 serta satgas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.

Senada dengan Ipung, Andini, mahasiswi dari Ilmu Politik, berharap hal yang sama. “Saya berharap satgas yang terbentuk nanti mampu memberikan perlindungan, pencegahan, serta penanganan yang baik untuk korban dan pelaku. Semoga perempuan-perempuan di luar sana yang mengalami kekerasan dan pelecehan seksual jauh lebih bisa terbuka agar bisa di selesaikan bersama.”

Ia juga merasa kegiatan ini dibutuhkan sebagai edukasi bagi seluruh ormawa FISIP. Agar banyak yang menyadari bahwa pentingnya edukasi mengenai kekerasan atau pelecehan seksual.

“Saya sebagai perempuan yang memandang isu pelecehan dan kekerasan seksual ini merasa lebih terbuka dan peduli terhadap sesama perempuan. Saya juga menjadi lebih sadar betapa pentingnya untuk menindaklanjuti apabila benar-benar terjadi kekerasan seksual.”

Akhir kata ia berharap agar perempuan-perempuan yang mengalami kekerasan seksual mendapat ruang aman untuk melapor supaya kasusnya bisa diatasi bersama. “Dan, semoga perempuan di dunia memiliki tempat untuk bersuara dan didengarkan,” tutupnya.

Reporter: Istiwulandari dan Zahra Zarina

Fotografer: Kevin Aryatama

Penulis: Istiwulandari

Editor: Kevin Aryatama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *