LPM UBB – PANGKALPINANG, Komunitas Sastra Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung (FE UBB) di bawah naungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). FE UBB mengadakan latihan sastra perdana di Wilhelmina Park pada Jumat (11/3) pukul 16.00 WIB. Kegiatan tersebut dilakukan dengan rentang yang cukup lama setelah  komunitas  pada tahun 2021 lalu.

Latihan rutin ini menggaet Budi Semprul selaku sastrawan Bangka Belitung untuk menjadi mentor yang memberikan edukasi seputar kesusastraan Indonesia, mulai dari puisi, teater, dan beragam jenis sastra lainnya. Untuk materi pertama, Budi memaparkan tips and tricks dalam berpuisi. Ia menjelaskan bahwa dalam berpuisi seseorang hendaknya tidak menjiplak gaya baca orang lain, cukup mengeluarkan karakter dari dalam diri masing-masing pembaca.

“Kita dalam membaca puisi itu tidak perlu mengikuti orang lain. Nanti, kalau misalkan vokalnya A, setelah nonton youtube dengar vokal orang lain B, mau ikutan B. Nggak boleh begitu. Setiap orang punya karakternya masing-masing. Kalau kita baca puisi dengan vokal, mental, dan kekuatan kita sendiri itu akan beda. Pesan yang akan kita sampaikan akan jauh lebih punya rasa,” jelasnya kepada anggota komunitas.

Di tempat yang sama, penanggung jawab komunitas, Deswari Ayu Putri, menerangkan alasan yang melatarbelakangi pembentukan komunitas sastra di fakultas ekonomi ini adalah belum tersedianya wadah sastra di lingkungan FE UBB.

“Alasan yang melatarbelakangi pembentukan komunitas sastra adalah karna tidak adanya wadah sastra di Universitas Bangka Belitung, khususnya fakultas ekonomi. Sementara kami sendiri butuh tempat untuk menuangkan ide-ide dan karya-karya kami untuk dipublikasikan dalam bentuk karya sastra,” ujar Deswari.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa komunitas sastra ini dirasa cukup vital bagi keberlangsungan penggiat sastra di lingkup Fakultas Ekonomi. Hal ini dikarenakan komunitas sastra mempunyai peranan mendasar dalam menciptakan sastrawan-sastrawan muda melalui proses pembekalan teori dan praktik kesusastraan. Hingga nantinya, mereka inilah yang akan menjadi kontingen dalam kompetisi sastra di tingkat regional, nasional, hingga internasional.

Sementara diterangkan Deswari untuk sistem latihan rutin sastra ini akan dilaksanakan dua minggu sekali secara berkala. Materi yang akan dibahas pun berjenjang dan terstruktur, mulai dari dasar-dasar berpuisi hingga teknik teatrikal.

“Untuk latihan kita akan laksanakan dua minggu sekali, yang mana nanti kita akan mulai pembelajaran dari dasar-dasar berpuisi, lalu teknik kita membaca puisi, penghayatan, dilanjutkan teknik teatrikal, dan sebagainya. Pokoknya nanti Insya Allah kita akan belajar seluruh tangkai seni yang ada dimulai dari yang dasar dulu baru nanti ke pentas ataupun perlombaan,” pungkasnya.

Reporter : Dina Septiani

Penulis : Dina Septiani

Editor : Ihtisyamul Fatimah

By Moral

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *