Processed with VSCO with preset

Balunijuk, LPM UBB – Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiwa Universitas Bangka Belitung (BEM KM UBB) membuka perayaan Dies Natalis XVI UBB pada Rabu (13/4) sore. Acara yang diselenggarakan di Balai Besar Peradaban ini dihadiri oleh sejumlah perwakilan ORMAWA di lingkungan kampus UBB. Pembukaan ini ditandai dengan pemukulan gong dan pemotongan tumpeng oleh presiden mahasiswa, para gubernur mahasiswa, dan Ketua DPM dari setiap fakultas. Diikuti dengan kegiatan rohani Islam hingga malam harinya.

Dalam sambutannya, Presiden Mahasiswa Universitas Bangka Belitung, Fahlefi Aditama, mengatakan bahwa mahasiswa harus mengkritisi perjalanan UBB dalam satu tahun ke belakang serta satu tahun ke depan guna membangun kejayaan Universitas Bangka Belitung. Ia juga menyampaikan, sejalan dengan hari jadi UBB kali ini, kolaborasi dan sinergisitas dari seluruh ORMAWA sangat dibutuhkan untuk membangun sebuah inovasi pada masa transisi.

“Saat ini merupakan masa transisi. Kita butuh kolaborasi dan sinergisitas dari kawan-kawan ORMAWA untuk membangun kejayaan UBB. Bukan hanya dari pendidikan, penelitian, dan pengabdian, tetapi juga dari lingkup inovasi, khususnya,” ujar Fahlefi.

Di tempat yang sama, Putra Pandu Riandi selaku ketua pelaksana kegiatan ini menuturkan alasan yang melatarbelakangi pemilihan tema dari BEM KM UBB untuk Dies Natalis kampus tahun ini. Tema “Miniatur Kerukunan, Leburkan Perbedaan” dipilih atas dasar ragam perbedaan dari rekan-rekan mahasiswa. Diharapkan, melalui Dies Natalis ini, perbedaan yang ada dapat melebur menjadi satu dalam kesamaan di Universitas Bangka Belitung.

Berbeda dengan BEM KM UBB, kali ini pihak rektorat mengusung tema “Adaptif, Transformatif, dan Produktif”. Walaupun pada perayaan ini Rektor Universitas Bangka Belitung, Dr. Ibrahim, M.Si., berhalangan hadir, tetapi ia tetap menjelaskan esensi dari tema yang diangkat ini melalui video singkatnya. Adaptif dimaksud agar seluruh lapisan yang ada di Universitas Bangka Belitung memahami kondisi dan beradaptasi dengan situasi pandemi Covid-19 maupun perkembangan teknologi saat ini. Lalu, transformatif diartikan sebagai perpindahan satu fase ke fase lainnya. Untuk itu, diperlukan proses yang akseleratif. Terakhir, produktif, merupakan ciri dari anak-anak yang kreatif dan inovatif.

Dr. Ibrahim, M.Si., menambahkan bahwa tugas sivitas akademika adalah untuk mempercepat pendewasaan, pematangan, serta kemajuan kampus Universitas Bangka Belitung. Ia menekankan bahwa semua kampus besar dan hebat pasti dimulai dari fase yang kecil. Oleh karena itu, diperlukan gandengan tangan dari semua elemen yang ada untuk mencintai universitas demi proses kemajuan tersebut.

Terakhir, dua perwakilan mahasiswa menjelaskan harapannya di hadapan hadirin yang membersamai kegiatan ini. Salah seorang di antaranya adalah Adri Ahmad, yang merupakan Gubernur Fakultas Hukum. Ia menyampaikan harapannya untuk UBB, yakni agar menciptakan lapangan kerja untuk alumni dan memberikan penurunan uang kuliah tunggal (UKT) bagi mahasiswa.

“Harapan saya untuk Universitas Bangka Belitung adalah untuk menciptakan lapangan kerja untuk alumni-alumni kita dengan bekerja sama dengan stakeholder ataupun mitra lainnya. Lalu, diharapkan UBB dapat memberikan penurunan UKT bagi mahasiswa,” harapnya.

Reporter: Dina Septiani dan Zahra Zarina

Penulis : Dina Septiani

Fotografer: Nitu Nur Fadhillah

Editor : Dina Sayyidina Rani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *